MARLEDY the lady

Ledy, begitulah nama yang sering disebut-sebut Bang Mike Turusy sebagai salah satu contoh sukses murid kebanggaannya, ketika saya belajar melukis realis dengan beliau di awal tahun 2009.  Dari katalog pameran yang tergeletak di sudut rak buku sanggar MakassArt, rupanya di tahun 1996 Ledy sudah berpameran bareng Bang Mike dan Bang Zaenal Beta dalam Contemporary Art Event Visual Exhibition 2006 bertajuk Sudahi Sepi yang digelar Imperial Aryaduta Hotel.  Wow!! saya terkagum-kagum dalam hati. 

I am the way
Oktober 2009, FSD (Fakultas Seni dan Desain) Art Moment ke-1 digelar oleh Universitas Negeri Makassar.  Saat mengunjungi pameran lukisan yang diadakan di bagunan eks-gereja Benteng Fort Rotterdam, saya sempat mengagumi sebuah lukisan pemandangan dengan sosok Nabi Isa yang terhampar di langitnya. Lukisan dengan ukuran cukup besar, dipajang tanpa keterangan judul dan nama pelukis (salah satu keteledoran panitia pelaksana saat itu).  Belakangan baru saya tahu bahwa lukisan tersebut adalah karya Ledy saat masih menjadi mahasiswa di Fakultas Seni UNM. Wow!!  saya terkagum-kagum dalam hati...

lukisan yang lama tersimpan di Hotel Aryaduta
Maret 2010, MakassArt Gallery menggelar pameran lukisan dalam rangka International Women's Day oleh Lima Pelukis Perempuan (empat murid baru Bang Mike plus Marledy).  Akhirnya saya berkesampatan mengenal lebih dekat dengan Ledy.  Sayangnya saat itu dia berhalangan hadir karena tengah berada di Jogyakarta, dan hanya menyertakan lukisan lawasnya yang (ternyata) sudah tersimpan lama di Hotel Aryaduta, tempat pameran berlangsung.  Wow!! saya terkagum-kagum dalam hati...


April 2010, tepat di Hari Kartini akhirnya Marledy menyanggupi untuk datang berpameran bersama kami lagi.  Tidak seperti karya-karya sebelumnya, kali ini Marledy datang dengan karya yang sangat-sangat kontemporer, luar biasa fresh untuk ukuran seni lukis Makassar.  Cerita yang sempat beredar di sanggar MakassArt, kepergiannya ke Jogya untuk menenangkan diri.  Makanya ia berkali-kali menolak untuk kembali ke Makassar karena sedang menghindari seseorang."Untung dia hanya bunuh diri dalam karya," begitu komentar Bang Zaenal Beta saat memasang spanram pada karya-karya terbaru Marledy beberapa hari menjelang pameran lukisan Lima Perempuan


Apalah artinya belajar lukis lima kali pertemuan pada Bang Mike, bila dibandingkan dengan pengalaman Ledy yang bertahun-tahun belajar pada Bang Mike (bahkan sampai harus nge-kos di rumah beliau).  Bukan hanya pada teknik lukis dan ide-ide cemerlang di setiap karyanya.  Pun pada jenjang pendidikan seninya yang kini tengah di selesaikannya di Pascasarjana Institut Seni Indonesia-Jogyakarta,  membuatku terkagum-kagum. WOW!!! saya membatin berhari-hari, bertahun-tahun...

Sukses selalu, Ledy!  Makassar bangga punya seniman perempuan seperti dirimu

Comments

  1. kShan, kangeeeen, saya cari2ki di FB, ternyata kita telah hilang dari sana.. hiks! dikirim kemana alamatku, hoho penasasaraaan saya dapat apa! balasnya ke mailku aja di : inayah_mangkulla@yahoo.com
    =)

    ReplyDelete

Post a Comment