Deja Vu: Teori Belalai Gajah

Syahdan ada seekor gajah yang telah mati.  Seluruh tubuhnya terurai oleh tanah, tidak terkecuali belalainya.  Satu-satu zat pembentuk belalai itu menyebar sebagai unsur hara yang menjadikan tanah di sekitarnya gembur, subur, makmur.  Si unsur hara ini diserap oleh akar tetumbuhan dan selanjutnya berlanjut ke episode rantai makanan: Tetumbuhan --> dimakan oleh herbivora --> dimakan oleh carnivora --> dimakan oleh omnivora (dalam hal ini adalah manusia).  

Jika seseorang sedang Deja Vu, artiya unsur-unsur penyusun belalai gajah dalam tubuh orang itu sedang menangkap energi yang sama dari lingkungan sekitarnya.  Pada saat itu, unsur hara dari belalai gajah yang sama sedang tersebar di sekitar orang itu, entah itu berada dalam daun Birkin yang sedang berfotosintesis, atau dalam tubuh seekor burung Wallet yang sedang membangun sarangnya, atau dalam kaki meja kayu dari sebuah kafe, atau bahkan di dalam helai uban seorang nenek yang tengah berjemur di bangku taman...

Kurang lebih seperti itulah.  Bagaimana dengan teorimu? :)

sketch

masking liquid

watercolor paint

Comments

  1. teori itu bisa saja terjadi...

    tp itu tidak bisa jadi pembenar paham panteisme...

    sel tubuh yang kita miliki sekarang, bisa jadi adalah sel yang betu;-betul berbeda dengan sel yang menyusun tubuh kita saat lahir...dalam hal ini selalu akan menjadi orang yang baru tiap saat... :D

    ReplyDelete
  2. oh tentu saja. makanya deja vu sifatnya hanya sementara. belalai gajah itu hanya salah satu pencetus perasaan deja vu. bila unsurnya sdh keluar (berpindah) dari tubuh kita, masih ada unsur2 hara lain dari sumber yg sama (semisal kuku sapi, atau otak ikan misalnya) yang akan singgah ke tubuh masing2 kita dan membuat deja vu-deja vu yang lain. IMHO lho ya.. :)

    ReplyDelete

Post a Comment