Dimabok Van Gogh

sumber: vangoghgallery.com
Nama Van Gogh memang punya tempat tersendiri di hati saya.  Sebenarnya, saya sudah mengenal karya Vincent van Gogh jauh sebelum saya mengenal nama besarnya.  Bermula ketika saya masih SD.  Saat itu sedang natalan, saya bersama teman-teman mengujungi rumah Pius (teman sepermainan kami) yang hanya dua rumah disamping rumah saya.  Ketika dipersilahkan duduk oleh mamanya, mata saya langsung tertuju pada sebuah lukisan bunga matahari yang disenderkan diatas lemari hias, sementara teman-teman yang lain sibuk mengagumi dekorasi natal.  Melihat objek vas dan tepian meja yang dilukis dengan tarikan garis yang kekanak-kanakan, dalam hati saya sesumbar bisa melukis seperti itu juga.  Tanpa sadar, lukisan bunga matahari itu mendominasi pikiran saya selama perjalanan pulang, berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun.  Hingga akhirnya setelah duduk di kelas 3 SMP barulah saya tahu bahwa pelukis 'Sun Flower' itu bernama Vincent van Gogh.  Maklumlah, untuk ukuran sekolah swasta milik perusahaan tambang (yang letaknya di tengah hutan) sekitaran tahun 80-90an, perkembangan informasi mata pelajaran seni rupa kami sangat jauh tertinggal.


Balik ke masa kini.  Saat bergerilya di flea market beberapa bulan lalu, tidak disangka saya akan mendapatkan katalog pameran lukisan dan sketsa Vincent van Gogh berupa buku setebal 150 halaman.  Pameran itu sendiri diadakan di tiga kota besar di Japang:

  • (30 Oktober - 19 December 1976) The National Museum of Western Art, Tokyo
  • (6 Januari - 20 Februari 1977) The National Museum of Modern Art, Kyoto
  • (24 Februari - 14 Maret 1977) The Aichi Prefectural  Art Gallery
Lukisan dan sketsa yang dipamerkan berasal dari tahun 1882 hingga 1890.  Sayangnya, (selain kata pengantar) semua keterangan lukisan dan sketsa dibuat dalam huruf Kanji, sehingga belum ketahuan (oleh saya) bahwa sketsa yang pamerkan itu apakah sketsa asli atau monoprint-nya saja :(

Selain karena katalog vintage itu, saya juga beruntung (akhirnya) bisa memiliki cat air van Gogh.  Kenapa merasa beruntung?  karena itu adalah unit terakhir yang ada di toko art dekat Universitas Kyoto Art and Design.  Setelah hampir 4 tahun  lamanya mencoba mempelajari dan memahami sifat cat air dengan Sakura Koi watercolor, saya rasa sudah saatnya memanjakan diri dengan upgrade ke cat air yang sedikit lebih mahal.  Semoga bisa lebih produktif berkarya dengan van Gogh ini :')

Comments