Ebru, seni lukis awan
![]() |
photo by : Rohman Yuliawan |
Ebru, kata dalam bahasa Turki yang artinya “awan” atau “berawan”, berasal dari kata “ebre”, bahasa Asia Tengah, yang artinya bahan berbarik-barik atau kertas.
Sebuah tulisan tentang seni lukis 'awan' dari jaman dinasti Tang (618-907) menyebutkan tentang proses mewarnai kertas lewat air dengan lima warna. Kuat dugaan inilah cikal bakal seni lukis 'awan' yang kemudian menyebar hingga ke Iran melalui Jalan Sutra. 'Ebru' di Iran digunakan untuk mewarnai sampul naskah maupun kitab. Seni Ebru kemudian menjalar hinga ke Anatolia, dan Turki bagian Asia. Sejak pertengahan abad ke-15 Ebru dikenal sebagai seni Turki, yaitu membuat corak pada kertas. Pada masa itu, teknik Ebru adalah mencipratkan cat yang mengandung empedu sapi ke permukaan air yang sudah dicampur “kitre” (getah tragacanth). Kemudian corak yang telah terbentuk 'diambil' dengan menggunakan kertas yang diletakkan ke permukaan cairan sehingga corak warna di permukaan cairan tadi menempel ke kertas. (dikutip dari berbagai sumber)
Ketika mendapat kesempatan mencobanya secara langsung, saya akhirnya bisa merasakan melukis diatas kanvas air :) Mula-mula, pada permukaan 'kanvas air' tersebut diteteskan cat yang disebar kebeberapa titik. Layaknya gumpalan minyak yang mengambang di permukaan air, cat tersebut tidak akan larut. Agar bentuk tetesan cat lebih artistik, digunakan sejenis kawat untuk membentuk permukaannya, sehingga bentuk tetesan cat mengalir mengikuti riak permukaan air. Inti dari teknik Ebru ini adalah bagaimana kita memahami aliran air sebagai penentu arah pergerakan cat. Jika lukisan telah terbentuk, langkah berikutnya adalah meletakkan ketas secara perlahan-lahan ke permukaan kanvas air, diamkan beberapa detik hingga cat menyerap, kemudian angkat secara perlahan. Layaknya menyaksikan pertunjukan sulap, lukisan dari kanvas air kini berpindah ke atas kertas! Selanjutnya kertas dikeringkan seperti biasa.
really cool, man.. you all did great job!
ReplyDelete